Google Earth,
Selidik Wilayah Lain Dengan Satelit Tentu tidak asing mendengar google, search engine ternama yang kiprahnya begitu membantu pengguna internet dalam mencari informasi-informasi sesuai kebutuhan. Google Earth itu sendiri merupakan aplikasi yang mereka kembangkan guna mendapatkan pencitraan satelit terhadap landscape tertentu di seluruh pelosok dunia.
Keberadaan Google Earth begitu fenomenal saat awal pemunculannya, karena ternyata banyak mengundang protessekaligus acungan jempol. Mengapa mendapatkan protes? Salah satunya karena dengan aplikasi ini, masyarakat dunia dapat “mengintip” gudang-gudang persenjataan rahasia dari suatu negara berkonflik yang sangat ditutupi dari masyarakat internasional. Tidak hanya itu saja, Pentagon yang sedemikian memperhatikan keselamatan udara dan angkasa raya, masih bisa terintip meskipun hasil pencitraannya tidak sedemikian nyata.
Uniknya, Google Earth bisa dinikmati oleh semua masyarakat dunia dengan mendownload aplikasi tersebut. Bahkan dengan spesifikasi minimum yang tidak terlalu tinggi, user dapat menikmati “pemandangan” dari satelit ke pelosok dunia yang diinginkannya. Wow.. I can see youuuuu
Tidak hanya menggunakan perangkat khusus, Teknologi VRGIS dapat pula dikombinasikan pada kekuatan world wide web dengan efek virtual reality. Ini tentunya langkah revolusioner pada masyarakat untuk mendapatkan informasi aktual dari berbagai sudut dunia ini, tentunya selama database itu telah tersedia atau dipersiapkan. 3D VRGIS Yang menarik dari sistem pengembangan ini adalah menghadirkan imajinasi nyata dari sebuah pemetaan.
Dengan seperangkat elektronik memungkinkan user untuk melihat dan mendekati dunia nyata. Perangkat elektronik ini disebut FLEX Immersive Virtual Reality System. FLEX berbeda dengan Augmented Reality (AR) yang biasanya dipergunakan pada GIS. Sedangkan sistem FLEX merupakan lebih mengedepankan obyek yang tidak bergerak dan menciptakan seluruh lingkungan virtual. Jadi segala obyek memiliki perbandingan 1:1 dengan aslinya. Dengan FLEX users wear virtual reality glasses, user dapat melihat efek 3D (3 dimensi) terhadap obyek yang sebenarnya pantulan dari proyektor high-tech di suatu ruang tertentu. FLEX menciptakan ilusi dunia 3D dimana user dapat menavigasikan seluruh cyberspace landscape dengan remote control dengan mudah dan informatif. Sample Pemetaan Masih Terbatas Memang, untuk mendapatkan tampilan 3D landscape yang ditampilkan oleh FLEX, dibutuhkan pengambilan dan pengumpulan gambar-gambar di wilayah tertentu, terutama perekaman pada obyek asli yang kemudian akan di-record pada database guna diaplikasikan secara VRGIS. Ini tentunya untuk mendapatkan data lengkap dari obyek map yang kelak dimanfaatkan saat eksekusi terhadap map itu dilakukan. Untuk saat ini, FLEX telah mengumpulkan data yang sebenarnya lumayan memiliki jangkauan luas. Dengan VRGIS ini, user dapat mengunjungi banyak penjuru dunia dari Tokyo hingga Grand Canyon. User dapat saja menentukan titik mana yang ingin dikunjunginya dengan menggunakan geographic reference points atau geoPoints. Sehingga bisa saja saat User menginginkan “terbang” di atas dan berkeliling di jalan Morgantown dan bangunan yang ada di kota tersebut. Atau melakukan touring ke pegunungan dan bukit hingga permukaan Sungai Monongahela, user dapat melihat segala sesuatunya mulai tekstur hingga tingginya pegunungan dan bukit di sekitarnya. Atau jika pemetaan di kota – kota Indonesia telah ada, bisa saja kita berkeliling di atas kota Jakarta. Tapi tampaknya, masyarakat masih akan sedikit menunggu karena FLEX itu sendiri terus dikembangkan hingga perkiraan selesai komplit di May atau Juni 2007. Tunggu saja!
Tuesday, February 27, 2007
Google Earth
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment